Kamis, 09 September 2010

takbir malam ini tak menangis

*Allahu akbar.. Allahu akbar.. Allahu akbar...
Saya cukup bahagia mendengarnya dibalik sedihnya bulan romadhon ku yang kurang maksimal..

iseng saya online YM, "BUZZ" oh, ayah saya.. Menyapa, menanyakan kabar dan basa basi...

Saya baru ingat, saya masih punya sosok nya.

Sejak umur 10 tahun, bagi saya ayah adalah sosok yang datang menghibur dan selalu hilang ketika saya membuka mata, sosok yang selalu saya tunggu ketika pulang kerja, dan sosok yang membuat saya yg masih 10 tahun nekat jemput dia di kantornya yang berjarak hampir 50km dari rumah (depok-thamrin) cuma karena memastika ia pulang kerumah.
Bagi saya ketika kecil, pergi dengan ayah saya merupakan hal yang benar-benar menyenangkan.
Dulu ayah sosok yang tertutup, ia tak pernah menunjukan bahwa ia sedang ada masalah, mungkin karena itu saya dulu menganggap ia hebat.

Malam ini, hari lebaran, saya ingin sekali ketemu dengan ayah saya..
Saya cuma ingin lihat wajah nya aja..
Saya cuma ingin bilang kalau saya kangen..

Sampai jumpa yah...

Rabu, 08 September 2010

lebaran ku, oh lebaran ku

Tadi malam banyak yang tanya kapan saya mudik, kapan saya ke jakarta, lebaran dimana saya, dan lain-lain.
Jujur, saya tidak tahu akan lebaran dimana. Saperti tahun-tahun yang lalu, lebaran bagi saya cukup dilema. Saya pasti bingung akan lebaran dimana dan sama siapa.
Tahun lalu, saya lebaran di tempat nenek, bekasi, dan tidak lebaran bersama ibu saya.
Tahun ini mungkin saya akan lebaran dengan ibu saya, dan ini pertama kali saya lebaran di jogjakarta. Dan saya memilih untuk meninggalkan janji dengan keluarga di jakarta.
Saya sadar, mungkin lebaran dengan keluarga besar udah ga mungkin lagi. Saya ga mungkin mengharapkan berlebaran dengan seorang ayah dan ibu, saya harus memilih diantara mereka. Bersyukur kalau kalian masih bisa menikmati nya. Hehe

Tapi, saya bersyukur masih diberi kesempatan untuk bertemu lagi dengan bulan ini dan bisa berlebaran bersama ibu dan adik saya.
*maafkan saya, belum bisa berkumpul bersama kalian. Besar rasa rindu untuk nenek saya di makassar, nenek dan kakek saya di bekasi, adik-adik saya di depok, om dan tante saya yang tersebar di jakarta, saudara-saudara saya.
Dan untuk ayah saya..
Selamat hari raya idul fitri, mohon maaf lahir batin...
Semoga ada kesempatan buat ku untuk menjabat tangan kalian, memeluk kalian, dan ucapkan maaf lahir batin.

*for beloved ayah, ibu, adik-adik saya, nenek-kakek saya, dan semua saudara, teman-teman, serta pacar ku sayang..

Senin, 06 September 2010

tuhan berusaha, manusia menentukan

*hari itu ibu saya, dengan antusias cerita tentang kalimat yang baru dia kutip, "tuhan berusaha, manusia menentukan" dari seorang motivator Bpk. Yudho purwoko..

Pertama denger, saya pikir itu kalimat yang cukup "nakal" dan berani... Itu saya lihat waktu saya post kalimat itu ke twitter... Beberapa teman saya langsung bingung, dan ada. Beberapa yang menolak, bahkan mengutuk saya, mungkin kita sering mendengar bahwa manusia berusaha dan tuhan yang menentukan, dan itu telah mengakar ke dalam otak kita, mungkin teraplikasikan ke mental kita..

Ya,
Mungkin itu yang malam ini akan saya bahas...
"Kurang ajar" mungkin itu yang akan kita ucapkan kalo denger kalimat itu, atau bahkan tertawa menganggap ga masuk akal...

Kita ambil cerita...
Saya mengutip ayat, QS: albaqoroh ayat 30 (untung saya pernah sekolah di pondok hehe) allah menciptakan kita sebagai khalifah (pemimpin) di bumi ini...
Poin pertama bahwa kita tidak di ciptakan untuk menjadi seorang yang kesusahan, bodoh, jahat, miskin, penyakitan, bahkan terpuruk tidak berdaya...
Tuhan telah memberi kesempatan hidup, meniupkan nyawa dan memberikan apa yang kita butuhkan...

Poin kedua adalah asma alhusnah, tuhan mempunyai sifat ADIL... Adil saudara-saudara ku..kita pasti tahu arti kata adil walau sulit untuk melakukannya..
Coba kita pikirkan lagi.. Adil tidak ketika seseorang sudah berusaha mati-matian tapi harus pasrah oleh ketentuan... Ingat tuhan mungkin hanya menentukan takdir kelahiran, jenis kelamin, dan kematian. Jodoh dan rezeki walau dikatakan ditangan tuhan, tapi kita lah yang harus mengambilnya. Ingat poin pertama, tuhan tidak menciptakan penjahat. Tetapi kita lah yang menentukan ingin jadi apa.
Ada hak kita sebagai hamba untuk meminta, untuk menentukan.
Saya ingat kata ustadz(guru) saya di pondok. "Berdoa lah, ada 3 kejadian setelah doa yaitu dikabulkan, diganti, dan ditunda"

Jadi saya masih menganggap bahwa tuhan berusaha, manusia menentukan.
Saya yang akan menentukan akan jadi apa... Saya meminta, dan tuhan pasti mengabulkan...
Amiin...

*untuk sebuah sikap optimis, berani, dan bermimpi besar..

Jumat, 03 September 2010

saat ini datang

*lama juga ya ga nulis lagi di blog...

Jadi pengen nulis lagi gara2 liat buku catetan ku yang diambil alih hak milik nya sama ibu ku...
Haha

Ya, disitu aku baca lagi catetan kecil skitar taun 2004-2005, waktu masih jadi santri assalaam, ketua konsul A'steady (miss that moment), sampe akhirnya buku catetannya ga tau kemana.. Hehehe
Tulisan ku ternyata ga sendiri, disitu ibu ku juga ikut nulis... Nulis tentang nya, aku dan adik ku... (Curhatannya lah)

Tiba2 langsung flashback aja..
Gimana abu-abu nya harapan saat itu.. Gimana tertutup nya orang yg dicintai.. Dan momentum yg banyak terlewat..
Aku yang ternyata harus terseret dan di kendalikan oleh keinginan seseorang dan "diselamatkan" untuk tidak terluka...
Aku selalu dilindungi, dan tak dibiarkan untuk menerjang hari-hari ku...

Hehehe...
Itu semua masa lalu...
Sekarang aku disini, dengan apa yang aku punya, menyadari kalo saat ini harus datang
Saat dimana aku diminta untuk menjaga, memberi, dan bertanggung jawab.
Saat dimana aku harus mengartikan dan melakukan cinta.
Saat dimana aku harus menulis kembali skenario cerita ku...

Aku hanya punya waktu satu detik untuk mengambil keputusann dan menjawab...
Satu detik saja..
Karena saat ini sudah datang...


For my beloved persons
(Ibu, dinda, gandess)